Ansor Banyumas Adakan Parade Merah Putih Langgar Protokol Kesehatan, Aktivis Buruh: yang Maki-maki HRS Membisu Lihat Acara Banser

Aktivis buruh iyut melalui akun Twitter-nya @kafiradikalis mengkritik acara Banser Banyumasas yang mengumpulkan massa dan melanggar protokol kesehatan.

“Yg gagah maki2 ngebangsat2in Habib Rizieq Shihab seketika lidahnya kelu sejak kemarin liat banser ngumpul begini,” ungkapnya.

Kata Iyut, berbagai kalangan menyebut HRS tanpa Habib tetapi tidak berani berani menyebut Luthfi bin Yahya tanpa embel-embel Habib. “Kemunafikan dengan gagah dipertontonkan,” paparnya.

Banser Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membentangkan Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter untuk memeringati Hari Pahlawan.

Kegiatan yang diawali dengan doa bersama dan orasi di Alun-Alun Purwokerto, Minggu siang ini, melibatkan sekitar 7.000 anggota Ansor dan Banser se Kabupaten Banyumas.

Selanjutnya, massa melakukan pawai dengan menyusuri sejumlah ruas jalan di Purwokerto dan sebagian membawa Bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tongkat yang mereka bawa.

Sementara Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter dibentangkan dalam barisan tersendiri yang melibatkan 666 anggota Banser.

Saat ditemui wartawan di sela kegiatan, Komandan Satkorcab Banser Kabupaten Banyumas Andry Widianto mengatakan Parade Merah Putih itu digelar dalam rangka menjiwai Hari Pahlawan agar generasi muda tetap menjadi pejuang-pejuang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Karena Hari Pahlawan adalah momentum untuk kita bersama-sama, satu komando menjaga ulama dan NKRI,” tuturnya.

Menurut dia, kegiatan Parade Merah Putih merupakan wujud dari kebanggaan terhadap Sang Saka Merah Putih yang harus terus ditunjukkan pada generasi muda khususnya para sahabat dan kader muda Nahdlatul Ulama.

Ia mengatakan kegiatan tersebut melibatkan sekitar 7.000 anggota Ansor dan Banser Kabupaten Banyumas.

“Tidak turun semua, hanya sekitar 7.000 orang, masih ada sekitar 10.000 orang yang tidak kami turunkan,” katanya.