Pengurus PBNU: Presiden Prancis tak Benci Islam

Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak membenci Islam tetapi memerangi radikalisme dan terorisme yang mengancam negaranya.

“Macron ingin mencoba membela negaranya termasuk warganegara yang beragam Islam, Prancis akan mengambil alih persoalan …dan memotong islam radikal, bukan islam pada umumnya,” kata Wakil Ketua Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dr Ayang Utriza Yakin Cokro TV.

Kiai Ayang menjelaskan bahwa Prancis saat ini sedang berupaya untuk memerangi islam radikal dan bukan umat Islam pada umumnya.

“Saya harus tegaskan sama sekali bukan umat islam pada umumnya, orang Islam bebas,” tegas Kiai Ayang.

Kiai Ayang juga memberi kesaksian jika kondisi umat Islam di Prancis dalam kondisi aman.

“Saya 7 tahun tinggal di Prancis, tidak ada masalah, ada 2000 masjid… bebas,” katanya.

“Yang ingin diperangi Prancis adalah Islam politik radikal yang menciptakan monster-monster teroris,” tegasnya.

Kiai Ayang menjelaskan pidato Macron yang jarang terekspos media bahwa Presiden Prancis justru membela agama Islam di negaranya.

“Macron dalam pidatonya sebanyak 30 lembar dengan tegas mengatakan ‘Islam adalah agama yang ada di Prancis, saya tau banyak orang ingin agama itu dihapus dari Prancis, saya pikir pemikiran seperti itu adalah kebodohan’” jelas Kiai Ayang.