Anak STM Diancam? Siapa Takut!

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

Pejuang garis depan kita dari STM nampaknya terus mendapatkan fitnah. Dari fitnah tak tahu apa-apa terkait UU Cipta Kerja hingga tudingan menerima bayaran 50 ribu perak. Semua tuduhan bertujuan untuk mendelegitimasi perjuangan dan merontokkan moral pejuang STM.

Berbagai kasus penangkapan dan pemenjaraan anak STM diungkap. Agar anak STM ciut nyali, dan tak terjun lagi ke Medan juang.

Bagi Anda, atau siapapun yang meremehkan nyali STM, saya ingin sampaikan kepada Anda :

*Pertama,* anak STM telah karib dengan dunia mesin, kunci Inggris, Palu, las karbit, las asetilin, ketumpahan oli dan TAWURAN. Tertimpa kunci atau terluka karena tawuran tidak pernah membuat anak STM menjauh dari dunianya.

Berapa banyak sejarah STM tawuran, terluka hingga ditangkap polisi. Semua itu tak membuat ciut nyali anak STM. STM tetap memegang tampuk sejarah kekuasaan tawuran pelajar di Indonesia.

*Kedua,* Migrasi perjuangan dan motivasi anak STM, dari satu tawuran ke aksi demonstrasi, dari motivasi bela teman menjadi bela rakyat, telah membuat anak STM semakin berani dan memiliki nyali berlipat. Jika untuk urusan teman, urusan gengsi saja, STM siap berkorban dan berdarah, apalagi demi rakyat ?

Jadi, Jangan mengancam anak STM. semakin diancam, STM semakin melawan !

Pada aksi-aksi pembelaan rakyat sebelumnya, rezim juga telah melakukan sejumlah penangkapan dan fitnah terhadap STM. Apakah STM jadi absen dalam aksi membela rakyat ? Jawabnya, tidak.

Jadi, jangan menjual narasi basi, mengancam anak STM. Tokoh pergerakan ditangkapi, peserta demo ditangkap berdalih sebar hoaks, sekarang tebar fitnah kepada STM. Ga akan ngaruh, STM tidak akan pernah mati gaya !

Ayolah, jangan main jelek, yang cantik dikit lah. Coba kerahkan daya nalar yang agak tinggi, jangan mengulang cara yang terbukti gagal berulang kali.

Kepada adik-adik STM, teruslah berjuang ! Tetap tunjukkan keberanian. Sampaikan pesan kepada rezim, mereka harus menyesal telah berurusan dengan kalian. [].

Simak berita dan artikel lainnya di Google News