Pinjaman Cina ke Rezim Joko Widodo (Jokowi) merupakan upaya ekspansi negeri Tirai Bambu ke Indonesia.
“Mengalirnya pinjaman uang yang demikian besar untuk pembangunan infrastruktur sangat terkait dengan ekspansi Cina di Indonesia,” kata Direktur Habib Rizieq Syihab Center (HRS Center) Abdul Chair Ramadhan dalam artikel berjudul “Pemindahan Ibu Kota Negara dan Konflik Laut Cina Selatan”.
Menurut Abdul Chair, Indonesia hanya dapat berkembang sebagai refleksi dari ekspansi Cina sebagai negara dominan. Di sini terjadi hubungan interdependensi yang mengakibatkan bentuk ketergantungan. “Tegasnya, kita akan selalu tergantung dengan Tiongkok dan oleh karenanya tidak lagi memiliki kemandirian,” paparnya.
Selain itu, Abdul Chair mengatakan, pemindahan ibu kota di Penajam, Kalimantan Timur tidak bisa dilepaskan geopolitik Laut Cina Selatan.
“Laut Cina Selatan menjadi pusat perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Cina. Dengan demikian, keberadaan Ibu Kota di Kalimantan dapat menjadi perebutan kedua negara tersebut. Lokasi Kalimantan terkepung di antara kekuatan armada maritim Amerika Serikat dan Tiongkok. Tegasnya wilayah itu sebagai salah satu wilayah pengaruh (sphere of influence),” jelas Abdul Chair.
