Pasca Pembakaran Poster HRS bisa Dimanfaatkan Petinggi Polri Naik Jabatan

Pasca pembakaran poster Habib Rizieq Syihab (HRS) bisa dimanfaatkan petinggi Polri naik jabatan karena bisa menangkap orang-orang yang diduga terlibat anarkis setelah kejadian 27 Juli 2020 di depan gedung DPR/MPR.

“Setelah pembakaran poster Habib Rizieq bisa dimanfaatkan petinggi Polri naik jabatan dengan menangkap orang-orang yang anarkis seperti terlibat pelemparan bom molotov dua kantor PDIP di Kabupaten Bogor,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Sabtu (1/8/2020).

Menurut Muslim, polisi bisa menduga ada keterkaitan pelemparan bom molotov di dua kantor PDIP di Kabupaten Bogor dengan pembakaran poster HRS. “Apalagi opini yang berkembang terutama di media sosial ada keterkaitan kasus di kabupaten Bogor itu dengan pembakaran HRS,” jelas Muslim.

Kata Muslim, polisi diperkirakan bisa menangkap secara cepat pelaku pelemparan bom molotov di dua kantor PDIP Kabupaten Bogor. “Apalagi yang berkuasa saat ini PDIP, kasus ini cepat bisa ditangkap pelakunya,” papar Muslim.

Selain itu, ia mengatakan, pasca pembakaran poster HRS, posisi pendukung Imam Besar FPI itu serba salah. “Di satu sisi ingin Budi Djarot ditahan tetapi tidak mungkin karena diduga kuat bagian dari penguasa. Di satu sisi ingin lakukan balas dendam tetapi bisa melanggar hukum,” pungkasnya.