Adian vs Erick Thohir, Pengamat: Maling Teriak Maling

Perseteruan politikus PDIP Adian Napitupulu dengan Menteri BUMN Erick Thohir hanya memperebutkan kue kekusaaan di perusahaan plat merah.

“Maling teriak maling. Kalian sama saja merampok uang rakyat dengan bagi-bagi jabatan di BUMN,” kata pengamat politik Abdurrahman Syebubakar di akun Facebook-nya.

Kata Abdurrahman, perseteruan Erick Thohir dengan Adian Napitupulu menunjukkan ada aktivis tulen dan gadungan. “Aktivis gadungan: protes jika dia dan kelompoknya dirugikan. Aktivis tulen: protes jika yang dirugikan kepentingan publik atau rakyat banyak,” paparnya.

Adian Napitupulu menyebut ada 6.200 orang titipan di BUMN, baik untuk posisi direksi maupun komisaris.

“Kenapa saya katakan bahwa ada 6.200 komisaris dan direksi titipan di BUMN? Logikanya sederhana saja, yaitu karena semua rekrutmen, seleksi dan keputusan untuk posisi direksi dan komisaris dilakukan secara tertutup, maka biasanya titipan titipan akan terjadi,” kata Adian, Minggu (26/7/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurut Adian, direksi dan komisaris BUMN adalah jabatan publik, sehingga proses seleksinya harus transparan. Terlepas kandidatnya berasal dari relawan atau kader partai politik pendukung pemerintah.

“Bukankah titipan titipan itu konsekuensi dari tidak adanya sistem rekrutmen yang transparan. Kalau dikatakan bahwa saya tidak mengerti budaya korporasi maka saya perlu bertanya, budaya yang mana? Setahu saya budaya korporasi yang tertutup itu adalah budaya korporasi yang lahir dari mindset Orde Baru,” ucapnya.