Oleh Ridwan Gandi, Pemerhati Sosial
Gubernur Anies Baswedan berhasil membungkam cemoohan para Buzzer dengan kesuksesannya membangun 41 jaringan laboratorium untuk tes Virus Corona (Covid-19). Pasalnya dengan laboratorium tersebut DKI Jakarta berhasil melampaui standar WHO yaitu 1.000 tes per 1 juta populasi, dengan melakukan 9.669 test per 1 juta populasi.
Mohammad Guntur Romli pernah mempertanyakan soal pembangunan laboratorium DKI Jakarta untuk mempercepat tes Covid-19 seperti yang digaungkan Gubernur Anies Baswedan.
“Katanya lagi bangun Lab bisa tes ribuan spesimen corona, ini uda 3 minggu, gimana kabarnya? Gimana nih @aniesbaswedan jgn bohongi warga DKI ya,” cemooh Guntur Romli pada Anies dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Senin (20/4/2020).
Lalu komplotan Buzzer dari Cokro seperti Yusuf Dum Dum juga memanfaatkan situasi dengan meledek Laboratorium yang dijanjikan oleh Gubernur Anies akan segera jadi.
“Setelah Aa, kini giliran Dedi Corbuzier kena prank!”cuit @yusuf_dumdum mengolok-olok Anies (10/5/2020) lalu.
Tak ketinggalan akun Twitter gerombolan Buzzer @murthadaone1 juga merisak Gubernur paling populer tersebut.
“Detik-detik Dedi Corbuzer Dibohongin Anies. Ini wawancara 30 Maret. Sampai sekarang dimana lab BSL 3 yang mau dibangun itu nggak jelas,” hina @MurtadhaOne1 kepada Anies.
Untuk diketahui saat itu Gubernur Anies mengatakan semua laboratorium tersebut sedang dalam proses penyiapan, begitu sudah siap akan difungsikan dan diperlihatkan kepada masyarakat guna melakukan test Covid-19 agar lebih cepat.
“Nanti begitu sudah siap, saya umumkan, siap, saya umumkan. Serius,” kata Anies saat diwawancarai Deddy Corbuzier (29/3/2020).
Dan tepatnya hari Hari Minggu kemarin (14/6/2020) Gubernur Anies membuktikan gebrakannya. Ia mengunjungi Lab Container COVID-19 terbaru di RSKD Duren Sawit.
Kini Pemprov DKI Jakarta memiliki 4 lab pemeriksaan PCR COVID-19: Labkesda, RSUD Tarakan, Labcon RSUD Pasar Minggu, Labcon RSKD Duren Sawit dan 41 jaringan laboratorium lainnya.
“Alhamdulillah, kita berkolaborasi, bergotong-royong dengan Lab pemerintah pusat, Lab BUMN dan Lab swasta, sehingga DKI Jakarta memiliki jaringan 41 lab testing dengan total kapasitas mencapai 5.135 tes spesimen per hari, atau 35.945 tes spesimen per minggu,” ungkapnya.
Gubernur menjelaskan berkat gotong royong 41 lab tersebut, per 15 Juni kemarin DKI secara kumulatif telah memeriksa tes PCR 211.411 spesimen dan 102.923 orang di DKI Jakarta. Jadi total tes PCR COVID-19 DKI Jakarta kini telah mencapai 9.669 per sejuta penduduk.
Gubernur Anies juga menyebutkan bahwa kapasitas pemeriksaan ini akan terus ditingkatkan, karena kita mengaktifkan pencarian kasus (active case finding).
Sekarang tidak hanya menunggu ada orang sakit datang ke faskes, tapi juga aktif mencari orang-orang yang sudah terpapar tapi tanpa gejala (OTG), agar mereka tahu sudah terpapar dan bisa isolasi diri atau yang perlu dirawat segera bisa dirawat.
Gubernur telah mengatakan ke depan kita akan melihat kenaikan grafik kasus positif, walaupun masih dalam rentang normal 8-9% positivity rate (temuan positif dibanding jumlah tes PCR) karena lebih banyak yg dites.
Pengetesan itu sekarang hampir 2,5 kali lipat tiap hari, tujuannya menyelamatkan warga. Jadi bukan sekadar bertujuan menurunkan grafik, tujuan kita adalah menyelamatkan setiap warga Jakarta.
Wah benar-benar nyata apa yang dikatakan itulah yang dikerjakan. Gubernur Anies Baswedan selalu memegang janjinya, apalagi menyangkut keselamatan dan kesehatan warga Jakarta.
Gonggongan Buzzer baginya bukan apa-apa. Tidak pernah Ia hiraukan atau permasalahkan. Baginya orang-orang yang membencinya tidak akan mengubah fokusnya dan melayani warga Jakarta.