Kasus teror di Universitas Gadjah Mada (UGM) akan dibiarkan saja karena ada keterlibatan pendukung Jokowi dalam kasus tersebut.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (2/6/2020). “Arahnya tidak ada pemeriksaan terhadap provokator yang menyebabkan teror di UGM,” katanya.
Kata Muslim, publik sudah bisa menduga jika pelaku pelanggar hukum pendukung penguasa akan sulit dituntaskan. “Pendukung penguasa merasa kebal hukum dan bisa menghubungi pemangku kebijakan yang lebih tinggi,” paparnya.
Menurut Muslim, kejadian teror di UGM itu bisa terjadi lagi selama kampus masih memelihara dosen yang menjadi pendukung penguasa.
“Kebebasan berbicara di UGM sedang terancam. Dua kali diskusi temanya diubah dan yang kedua diskusinya gagal dan pembicara maupun paniitianya mendapat teror,