KGP: Apakah Revolusi Muncul Kembali di Indonesia?

Oleh: Ki Gendeng Pamungkas (KGP)
Presiden Bangsa Indonesia

Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat.

Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Jika kita mempelajari revolusi-revolusi bangsa lain, maka kita akan melihat sisi-sisi penyelewengan, ada penyelewengan sementara, ada penyelewengan terus menerus.

Penyelewengan sementara bisa dikoreksi, tetapi penyelewengan terus menerus menyebabkan kemunduran dan menyebabkan Revolusi kandas dan mati sama sekali, atau bahkan akan menyebabkan kemunduran berpuluh-puluh tahun lamanya, dan ini bisa menyebabkan timbulnya Revolusi Baru. Revolusi Sun Yat Sen diselewengkan terus menerus oleh Kuo Min Tang menjadi kotra-revolusi.

Indonesia mengalami suatu Revolusi yang sangat panjang, mulai perang melawan penjajahan dari jaman kerajaan-kerajaan di seluruh Nusantara sampai pada menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dan tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkannya UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara maka berdirilah Negara Indonesia.

17 Agustus 1950 pemerintah merubah Konsitusi dengan UUD Sementara 1950, karena berubahnya sistem pemerintahan dari Republik Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat, tidak berhasilnya Konstituante membuat Undang-Undang Dasar baru maka tanggal 5 Juli 1950 keluarlah Dekrit Presiden yang mengembalikan UUD 1945 sebagai Dasar Negara. Penyelewangan revolusi terjadi saat MPRS mengeluarkan TAP MPRS No.III/MPRS/1963 tanggal 15 Mei 1963 menetapkan Bung Karno sebagai Presiden Republik Indonesia Seumur Hidup, akhirnya menciptakan kembali revolusi baru di Indonesia dengan lengsernya Bung Karno sebagai Presiden RI.

Orde Baru yang berhasil melakukan revolusi menjatuhkan Bung Karno pun pada akhirnya kandas di jalan karena dianggap telah melakukan penyelewengan-penyelewengan secara terus menerus dan melakukan pembiaran terhadap penyelewengan-penyelewengan yang terjadi.

Revolusi pun terjadi kembali untuk ke tiga kalinya di Indonesia melalui gerakan mahasiswa yang memaksa Presiden RI H.M. Soeharto lengser dari jabatannya pada tanggal 20 Mei 1998 dan membawa Rakyat Indonesia kedalam Era Reformasi.

Pertanyannya adalah, apakah Era Reformasi ini sudah sesuai dengan cita-cita…? Atau akan ada lagikah Revolusi edisi ke empat…?

Simak berita dan artikel lainnya di Google News