Wakil Ketua PWNU Jatim Sebut Ada Hikmah di Balik Corona

Keberadaan virus Corona membawa hikmah dengan ditutupnya berbagai tempat maksiat seperti bar, diskotik, tempat perjudian dan tempat pelacuran.

Demikian dikatakan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur yang Pengasuh Ponpes Annur 1 Malang KH Dr Ahmad Fahrur Rozi dalam artikel Renungan Jumat, “Hikmah di Balik Corona.”

Kata Kiai Fahrur Rozi, hikmah Corona mampu mengumpulkan semua anggota keluarga untuk bersatu lagi di rumah mereka setelah sekian lama berpisah dan terpisah oleh berbagai kesibukannya.

“Hikmah Corona membuat maksiat mereda, mereka dipaksa menutup wajah dan auratnya secara sukarela, mereka ketakutan berhenti berciuman , berdansa dan berkencan dengan lain jenis yang tidak halal dan juga LGBT sesama jenisnya,” jelasnya.

Menurut Kiai Fahrur Rozi, hikmah Corona mendorong Organisasi Kesehatan Dunia untuk mengakui bahwa narkoba dan minum alkohol adalah bencana, dan mereka yang tidak menggunakannya suatu hari tidak boleh mencoba melakukannya.

“Hikmah Corona mendorong semua lembaga kesehatan besar untuk mengakui bahwa memakan setiap hewan liar dan bercakar, sejenis kelelawar, ular, anjing dsb serta meminum darah, menjual, memakan, dan berdagang makanan hewan buas, atau yang mati tanpa disembelih , akan menciptakan bencana kesehatan dan penderitaan pada semua orang yang melakukannya,” ungkap Kiai Fahrur Rozi.

Hikmah Corona, kata Kiai Fahrur Rozi mengajarkan kepada semua umat manusia bagaimana cara bersin, cara batuk dan cara menguap yang benar sebagaimana ajaran Rasulullah SAW sejak 1441 tahun yang lalu.

Hikmah Corona mampu memindahkan sepertiga dari anggaran pengeluaran belanja militer negara di seluruh dunia untuk peduli kesehatan masyarakatnya .

“Cukup dengan Corona untuk mengurangi ketegangan perang antar etnis dan sikap saling menyalahkan antar sesama manusia urusan SARA dan mengajari mereka arti kesedihan di isolasi akibat pengurungan sebuah negara dan pembatasan kebebasan hidup sebagaimana telah di derita rakyat Palestina di jalur Gaza sejak lama,” ujar Kiai Fahrur Rozi.

Kiai Fahrur Rozi mengatakan, Corona membuat orang menjadi rajin berdoa, memohon, meminta pengampunan, dan meninggalkan dosa dan kesalahan mereka.

“Cukup dengan Corona, mempermalukan orang orang yang sombong anti Tuhan , dan menunjukkan kepada mereka kerapuhan kekuasaan Dunia yang semu dan lemah tak berdaya melawan takdirnya,” jelasnya.

Kata Fahrur Rozi, adanya Corona mengurangi ke tingkat terendah polusi racun dari pabrik-pabrik yang mencemari atmosfer bumi, mengerem industrialisasi yang menggunduli hutan, mencemari lautan, mencairkan es di kutub utara dan mengubah iklim mereka, memperluas lubang ozon di langit, membunuh lingkungan di seluruh dunia dan kemudian membunuh mereka.

Kata Kiai Fahrur Rozi, Corona telah memulihkan umat manusia ke dalam ibadatnya dari berhala menyembah teknologi yang melambungkan impian mereka.

“Cukuplah Corona untuk memaksa para pejabat di semua negara untuk mempertimbangkan kembali perbaikan kondisi Sarana kesehatan dan rumah sakit serta pentingnya upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.

Corona mendorong para pemimpin besar di semua negara untuk mengurangi pertemuan, konferensi, pertemuan, dan sandiwara kebohongan mereka.

“Corona mengembalikan kesadaran manusia untuk kembali percaya Tuhan dan menemukan jati dirinya sebagai makhluk yang lemah tak berdaya melawan makhluk bernama virus corona yang tidak tampak dilihat kasat mata yabf memaksa mereka harus berserah diri dan berdoa memohon perlindungan Tuhannya,” ungkapnya.

Kiai Fahrur Rozi meminta untuk tidak mengutuk Corona, karena umat manusia setelahnya akan segera sadar dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.