Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial
Dengan sangat berat hati penulis terpaksa memberikan judul tulisan ini: Indonesia Berduka. Awal Indonesia Berduka dimulai Senin, 2 Maret 2020 saat diakuinya oleh pemerintah dua orang WNI positif terpapar Covid-19.
Sangat disesalkan kenapa kondisi Indonesia harus berduka? Yang sebenarnya Indonesia tidak perlu berduka jika saja pemerintah sudah mengantisipasinya mulai akhir Tahun 2019 saat masifnya penyebaran Covid-19 di Wuhan China. Kurun waktu dua bulan, Januari-Februari pemerintah terlalu percaya diri dengan klaimnya berada di zona nyaman zero corona.
Memasuki awal Maret 2020 mulailah pemerintah merasa gagap dan gamang setelah penyebaran Covid-19 sudah mulai masuk ke negeri ini, hanya kata-kata “kaget” saja yang tidak muncul.
Lebih lagi terlihat kegamangan pemerintah setelah hari demi hari terus bertambah jumlah pasien positif terpapar Covid-19. Update Corona pada Sabtu, (21/3/2020) tercatat: 450 Positif, 38 Meninggal, dan 20 sembuh. Jika dihitung dalam 19 hari maka terjadi 2 orang/hari meninggal dunia akibat virus yang satu ini.
Kini pemerintah pusat harus fokus, cepat, terarah dan terukur dalam menghadapi penyebaran Covid-19 yang nyaris di setiap provinsi di Indonesia tak luput dari penyebaran Covid-19. Akankah kondisi Indonesia Berduka saat ini dapat segera berakhir? Atau berakhirnya berbanding lurus dengan turunnya tingkat kepercayaan rakyat kepada pemerintah?