Serba-serbi Mubes MKGR ke VIII

Ada hal yang unik dicatat dari pesan Letjen TNI Purn Soeyono adalah baik di awal dan di akhir penutupan Mubes VIII MKGR pada Selasa (19/11) siang menyampaikan hal yang sama apresiasi kepada dinamika bahasa Indonesia yang digunakan sehari-hari ternyata bisa dimengerti dengan diselaraskan dengan waktu.

“Misal dengan mengucapkan ‘tu wa ga pat ma nam ju pan lan luh’ untuk mewakili ucapan ‘satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh’ dan banyak lain istilah baru seperti jaim sebagai jaga image atau bapermewakili kata bawa perasaan dan lainnya,” kata Soeyono.

Baca juga:  Marissa Haque: Ananda Sukarlan Harus Minta Maaf ke Anies Baswedan

Ia berharap MKGR bersedia untuk mendorong adanya efisiensi berbahasa seperti contoh di atas. Alasannya, menghemat waktu sehingga waktu yang ada dapat dipergunakan untuk hal lain.

Selain bicara soal bahasa, tidak lupa Soeyono pun memperkenalkan kader MKGR dari DPD Jawa Barat Mahfudin yang sukses sebagai penulis buku tentang Soeharto, peneliti pertanian dan lainnya pada sesi penutupan Mubes MKGR ke VIII di Hotel Desa Wisata, TMII Jakarta.

Baca juga:  Mantan Petinggi Polri dan Ajudan di Era Presiden Soeharto Minta Kasus Ahok Diproses Hukum Secara Cepat