Periode kedua Joko Widodo (Jokowi) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ambang kehancuran dengan terlihat hasil seleksi calon pimpinan lembaga antirasuah oleh pansel capim KPK.
Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (1/8/2019).
Menurut Salim, pansel capim KPK terlihat bermasalah dan secara personal pendukung Jokowi. “Publik bisa menilai pansel capim KPK sekarang ini,” kata Salim.
Mantan tahanan politik era Soeharto ini menilai pansel capim KPK membiarkan calon pimpinan lembaga antirasuah yang belum menyerahkan LHKPN ke KPK.
“Mau memimpin lembaga antikorupsi tetapi belum menyerahkan LHKPN. Ini sangat aneh dan itu dibiarkan dan diloloskan pansel capim KPK,” jelas Salim.
Ia juga menyoroti personil polisi dan jaksa yang mengincar pimpinan KPK. “KPK ada itu karena jaksa dan polisi belum bisa menyelesaikan kasus korupsi,” ungkap Salim.
Sebelumnya, Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih menegaskan tidak ada rekayasa dalam proses seleksi yang dilakukan pihaknya. Ia meminta Koalisi Masyarakat Sipil memberikan bukti terkait tuduhan itu.
“Kalau menuduh pakai bukti, merekayasanya apa, pakai bukti saja. Menuduh pakai bukti, bagaimana pemerintah merekayasa, termasuk ke Pandel, cari saja buktinya,” kata dia.