Ki Gendeng Pamungkas: Rakyat Tertipu oleh Jokowi dan Prabowo

Ki Gendeng Pamungkas (KGP)terlihat di depan mobil Fortuner hitam F 666 A dengan aneka coretan di badan mobil. Terlihat tulisan di plat nopol Republik Koruptor di bawah nomor mobil.

Menurut KGP, apapun institusi atau lembaga untuk basmi koruptor tidak bisa hilang kalau partai politik masih seperti ini adanya. Karena 99 persen parpol sejatinya sekolah para koruptor, hanya saja mereka belum tertangkap karena cerdas lobi para penegak hukum, sehingga tidak ketangkap.

Bila yang dikatakan Koordinator JAKI Yudi Samhudi Sayuti (seluruh persoalan hukum muaranya adalah kolonialisasi Ci**), adakah bisa dikomparasikan dengan seluruh kesalahan penegakan hukum berasal dari putusan politik dari anggota Dewan dalam melahirkan UU bersama Presiden?

Lihatlah negeri ini dipenuhi aneka kejahatan. Kamis (1/8) dinihari di TVOne ada berita diduga ada oknum penegakan hukum yang mengabaikan perdagangan sabu-sabu yang berjumlah 20 kg dalam waktu 10 hari selama Februari 2019

UUD 45 dirusak oleh anggota DPR korup sekarang mana tanggungjawab mereka kepada negara dan bangsa. Sudahi bicara koruptor peredaran sabu dan kesalahan presiden.

“Jauh sebelum “kampung tengah” teriak, saya sudah teriak…HANYA KARENA TAUNYA ORANG SAYA DUKUN SANTET makanya apa yang saya sampaikan dianggap main-main. ..Tapi sesungguhnya itulah kesan sufi yang tersirat,” kata KGP, Kamis (1/8) pagi di Bogor.

Sekarang bangsa dan negara tengah menunggu sosok berani merubah haluan arah negara dan bangsa ke arah yang sesuai dengan cita cita Proklamasi bahwa ini. Seperti keledai dungu dan lengah berdecak kaum seolah-olah para pembual politik berakal sehat.

“Tukang cendol juga sadar sabu dari China. Kenapa Kapolri atau Presiden tidak perintahkan Densus atau Kopassus serbu pabriknya ke China atau kirim alumni bom Bali 1. Ada 99 persen anggota DPR dan perangkat kerja negara seperti terlihat dungu!” tambah KGP dalam penjelasannya.

“Sangat memalukan 74 tahun merdeka bangsa ini hanya bangga dengan perayaan panjat pinang dan balap karung,ironis kultural patriotik perjuangan dininabobokan oleh hal konyol. Sementara negara dan bangsa sudah dikuasai cina !!!” tegas KGP lebih lanjut.

“Dan kepada semua yang telah tertipu sontoloyo karena mendukung Prabowo-Sandi sebaiknya segera sadar ikhlas bahwa yang namanya janji parpol 100 persen gombal, yang ada saja sama juga banyak gombalnya!” pungkas KGP terkait Refleksi 74 Tahun Kemerdekaan Indonesia yang akan diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia pada 17 Agustus 2019.