Khawatir tak Peroleh Jatah Menteri, Ketum GP Ansor Minta Oposisi tak Gabung Pemerintah

Partai politik yang bukan berasal dari partai koalisi Joko Widodo dan Ma’ruf Amin untuk mengambil jalan oposisi.

“Saya kira pemerintahan juga begitu, ada yang jadi pemerintah ada yang oposisi,” kata Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas usai membuka Konferensi Wilayah GP Ansor Jawa Timur di Kota Malang, Ahad (28/7/2019).

Menurut Gus Yaqut, oposisi diperlukan agar pemerintahan ada yang mengoreksi.

“Maka sebaiknya oposisi saja lah, enggak usah gabung-gabung koalisi. Ngapain, bikin penuh dan tidak berimbang nanti. Kalau negara ini enggak imbang bahaya, enggak ada kontrol. Biarkan yang oposisi, oposisi. Enggak usah gabung-gabung lah,” kata Gus Yaqut.

Menurut Gus Yaqut, demokrasi di Indonesia adalah demokrasi berdasarkan musyawarah.

“Saya kira oposisi, oposisi yang berembuk. Oke saya tidak setuju, kalau tidak setuju bagaimana, ya berembuk. Enak itu di Indonesia. Jadi saya kira seberapa pun kekuatan oposisi itu sangat bermanfaat untuk majunya Indonesia,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Gus Yaqut berharap Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat untuk konsisten berada di luar pemerintahan sebagai pihak oposisi.

“PKS juga ya oposisi saja, enggak usah gabung-gabung. Enggak enak. Kalau kita naik kereta gerbongnya penuh ga enak kan. Ini sama lah kira-kira koalisi itu,” ungkapnya.