Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sama dengan pendahulunya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait reklamasi di teluk Jakarta.
“Pernyataan Anies ini hanya versi lebih halus dari Ahok yang berulang kali berdalih takut digugat investor (tapi tidak takut digugat rakyat seperti kasus Bukit Duri),” kata wartawan senior Dhandhy Laksono di akun Twitter-nya @Dhandhy_Laksono.
Kata Dhandhy, Anies juga sama seperti Jokowi yang lebih mengutamakan investor daripada rakyat. “Mantra-mantra Jokowi tentang “menjaga iklim investasi”,” ungkapnya.
Ia menilai Anies seorang pejabat yang gagal membedakan antara “masyarakat” (public) dan “investor” (private sector).
Anies Baswedan mengakui telah mengeluarkan IMB di kawasan reklamasi. Namun, Anies membantah mengeluarkan izin membangun tersebut secara diam-diam.
Menurutnya, proses tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Selama ini, kata Anies, proses pengajuan IMB untuk semua gedung memang tidak diumumkan, tetapi langsung ditindaklanjuti apabila sudah sesuai ketentuan.
“Jadi ini bukan diam-diam, tapi memang prosedur administratif biasa. Justru Anda yang sudah mendapatkan IMB-lah yang diharuskan memasang papan nama proyek dan mencantumkan nomor IMB di rumah Anda,” kata Anies berdasarkan keterangannya, Kamis, (13/6).