Pendukung Jokowi di Bali menolak kebhinnekaan dengan tidak menyetujui usulan Sandiaga Uno terkait wisata halal di Pulau Dewata itu.
“Wisata halal itu manambah kebhinnekaan dan menaikkan pendapatan Bali. Justru dengan penolakan itu pendukung Jokowi-Ma’ruf menolak kebhinnekaan,” kata pengamat politik Achsin Ibnu Maksum dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (26/2).
Menurut Achsin, wisata halal di Bali itu bisa dinikamti kalangan nonmuslim. “Seperti halnya bank syariah, non muslim bisa menggunakan bank syariah,” ungkapnya.
Wisata halal di Bali, kata Achsin lebih meningkatkan pelayanan yang baik dan tentunya menyediakan makanan serta aturan yang sesuai dengan syariah Islam. “Banyak non muslim yang menikmati wisata syariah karena dianggap pelayanannya sangat bagus dan makannya dijamin standarnya sangat bagus,” jelas Achsin.
Penolakan TKN Bali atas usulan Sandiaga terkait wisata halal menunjukkan selama ini yang antikebhinnekaan itu dari kubu 01.
Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Bali menyebut usulan itu malah akan memisahkan masyarakat.
“Kalau kami menganggap nggak perlu memberikan label wisata itu. Kalau label haram-halal itu kan agama, kalau bicara tentang Bali pariwisata berbasiskan adat, agama, budaya sehingga di dalam pariwisata berbasiskan adat budaya itu ada bermacam-macam agama, toleransi agama, bermacam-macam suku bisa hidup di Bali kalau menjalankan kegiatan pariwisata,” kata Ketua TKD Jokowi-Amin Bali, I Gusti Ngurah Alit Kelakan, via telepon, Selasa (26/2/2019).