Aktivis Malari 74: Rakyat Makin Menjerit di Bawah Rezim Jokowi

Salim Hutadjulu (IST)

Rakyat makin menjerit di bawah Rezim Joko Widodo (Jokowi) karena mahalnya harga kebutuhan pokok dan tidak adanya kenaikan pendapatan serta pencabutan subsidi pengguna PLN untuk 900 VA.

Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (27/2).

Menurut tahanan politik di era Orde Baru ini, masalah BPJS juga menjadi persoalan di pemerintahan Jokowi. “Pihak dokter dan rumah sakit mempunyai banyak masalah BPJS yang belum terselesaikan. Dokter juga bagian dari rakyat,” ungkapnya.

Baca juga:  Ekonom Senior: Indonesia di Ambang Kehancuran

Kata Salim, pedagang telor asin di Brebes juga terkena dampak dari pembangunan jalan tol. “Pendapatan pedagang telor asin di Brebes pendapatannya turun drastis semenjak ada tol. Padahal mereka ini sumber ekonomi rakyat,” ungkapnya.

Menurut Salim, kawasan rest area di jalan tol akan dipenuhi pemilik retail dan resto bermodal besar.

“Walaupun nantinya ada rest area untuk umkm namun perlu uang sewa, ini juga beban dari rakyat. Belum lagi biaya dari rumah ke rest areanya,” papar Salim.

Selain itu, ia mengungkapkan tutupnya retail menunjukkan lesunya ekonomi di era Jokowi. “Retail maupun beberapa toko di beberapa pusat perbelanjaan banyak yang tutup,” pungkas Salim.

Baca juga:  Buni Yani: Mahasiswa Harus Bergerak Menuntut KPK Memproses Hukum Gibran dan Kaesang