Pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj memunculkan polemik di masyarakat terlebih di tahun politik.
“Hendaknya pernyataan Kiai Aqil Siradj jangan jadi polemik di lingkungan umat Islam dan masyarakat, lebih-lebih di tahun politik,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Senin (29/1).
Kata Haedar, Indonesia jangan didominasi oleh satu golongan apalagi bermazhab golongan tertentu. Apalagi jika pandangan golongan itu menegasikan komponen bangsa lainnya, dengan menganggap diri paling benar, hal itu merupakan bentuk dari fatanisme dan menjurus ke radikalisme.
“Mau dikemanakan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika?” katanya.
Selain itu, Haedar juga mengimbau agar semua tokoh umat dan bangsa penting mengedepankan ukhuwah secara autentik untuk merajut kebersamaan nan tulus dan tidak mengedepankan egoisme golongan.
“Di tahun politik ini bahkan jauhi ujaran-ujaran yang berpotensi menumbuhkan retak di tubuh umat dan bangsa, jika ingin Indonesia rukun dan utuh sebagaimana sering disuarakan dengan penuh gelora,” tutur Haedar.
Selain itu, ia meminta agar persyarikatan (Muhammadiyah) dan umat Islam bijak menunjukkan sikap yang dewasa menyikapinya.
“Tetap ciptakan suasana tenang dan ukhuwah, tidak perlu bereaksi melebihi takaran. Tunjukkan warga Persyarikatan cerdas dan dewasa,” kata Haedar.