Seorang ulama itu bukan mengajak demo atau bertandang ke penguasa tetapi mengajak umat membangun akhlaq yang luhur.
“Ulama kok sobo (main) pendopo itu apa, apa mau ikut tender? Ulama kok mimpin demo. Ini aneh sekali. Cukup gak mereka yang demo dipanggil kiai?,” kata KH Mustofa Bisri dalam ceramahnya yang diunggah dalam akun instagram Ulama Nusantara.
Menurut Gus Mus-panggilan akrab KH Mustofa Bisri, kesalehan setiap orang itu berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Tidak bisa ukuran kesalehan dipukul rata karena setiap orang memiliki profesi yang berbeda.
Gus Mus memberi contoh, seorang pejabat yang aktivitasnya hanya i’tikaf di masjid seharian, tidak bisa disebut orang yang saleh. Hal itu karena setiap orang memiliki profesi masing-masing yang tak bisa diukur kesalehannya secara sama.
“Kesalehan antara pejabat dan ulama itu beda. Kalau seorang gubernur ber-iktikaf di masjid sampai Dzuhur, dan setiap malam mendatangi pengajian, itu buruk sekali, Itu bukan saleh,” jelas Gus Mus.
Ia mengatakan, seorang pejabat hendaknya tidak korupsi, seorang guru haruslah mendidik murid-muridnya dengan baik, seorang pelajar haruslah bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu dan hingga seterusnya.
