Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik masuknya 3 (tiga) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke dalam jajaran 500 perusahaan terbaik di dunia. Namun Presiden berharap, jangan hanya 3 BUMN saja, tapi BUMN yang lain juga harus ikut.
“Saya tidak usah sebutkan BUMN mana, nanti bangga hati, nanti gede kepala, karena ini akan ada perubahan-perubahan yang terus harus kita ikuti, dan terus harus kita perbaharui,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada peresmian pembukaan The Telkom Hub, di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (1/11) malam.
Presiden mengingatkan, di dunia yang penuh inovasi seperti sekarang, rumus yang berlaku bukan lagi yang kuat mengalahkan yang lemah. Bukan yang besar mengalahkan yang kecil, karena yang kecil bisa tahu-tahu menjadi besar. Yang lemah tahu-tahu bisa meloncat menjadi yang kuat.
“Tapi rumus yang berlaku adalah yang cepat akan mengalahkan yang lambat, yang cepat akan mengalahkan lamban,” tutur Presiden Jokowi seraya mengingatkan, hati-hati kalau masih ada BUMN yang lamban ini hati-hati, tinggal tunggu waktu ditinggal.
Menurut Presiden, perubahan begitu sangat cepatnya. Ia meminta BUMN agar segera merespon setiap perubahan, adaptasi setiap ada perubahan.
“Rumusnya bukan lagi asset heavy tapi asset light. Saya kira sudah tahu yang di BUMN. Enggak bisa membanggakan punya aset, aset-aset berat yang gede-gede, ndak. Sekarang yang dinilai adalah brand value,” ujar Presiden Jokowi,
Kalau kita tidak inovasi, lanjut Kepala Negara, pilihannya hanya dua, inovasi atau ditinggal. “Inovasi atau semakin ditinggal, hanya itu saja. Karena perubahan ini akan cepat sekali, akan cepat sekali,” tegasnya. (Setkab).