Para santri di Dusun Jamang Desa Taji, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan membuat keripik dan dinamai Santrhee.
Produksi camilan para alumni dari berbagai Pondok Pesantren mulai alumni Sunan Drajat, Fathul Hidayah dan Al Fattah Siman Sekaran, mulai merambah di sekitar wilayah produksi dan Pantai Utara (Pantura).
Idham Kholiq salah satu pembina para santri ini mengungkapkan, keripik produksi Maduran ini memiliki citra rasa berbeda dengan keripik-keripik pada umumnya.
Keripik dengan nama Santrhee ini, lanjut Idham, dikemas dengan berbagai ukuran, yang secera penampilan tidak kalah dengan keripik yang sudah ada dipasaran.”Kita kemas menarik,” katanya.
Bagian depan kemasan ada gambar karikatur santri ada juga santriwati, sebagai identitas pembuatnya.
Rasa keripik Santrhee, selain gurih dan renyah, keripik Santrhee bahkan rasa khas kuliner Nusantara ada semua.
Dipilihnya rasa khas kuliner nusantara lanjutnya, sebagai bagian dari upaya untuk tetap melestarikan beragam kuliner di tanah air, dan tentunya keripik Santrhee tidak hanya beredar di Lamongan, tapi ke depannya diharapkan bisa di seluruh nusantara. (Rinto)