Aktivis Ratna Sarumpaet mempunyai misi khusus menjatuhkan elektabilitas Prabowo Subianto atas pengakuannya menyebarkan hoax.
“Misinya tentu untuk meruntuhkan citra Prabowo yang elektabilitasnya sedang meranjak tajam,” kata pengamat politik Rahman Sabon kepada suaranasional. Kamis (4/10).
Kata Rahman, tindakan Ratna Sarumpaet itu merupakan kejahatan politik dengan melakukan sandiwara kebohongan publik yang diperankannya.
Rahman menilai Prabowo tidak terlalu banyak masuk dalam sandiwara yang dijalankan Ratna Sarumpaet.
“Prabowo dengan cerdas menyampaikan pesan politik pada publik terkait kasus novel Baswedan, Hermansyah dan Neno Warisman adalah memang benar adanya, fakta yang tidak terbantahkan,” jelasnya.
Ratna Sarumpaet mengaku merekayasa kabar penganiayaan dirinya di Bandung. Dengan klarifikasinya, Ratna berharap kegaduhan segera mereda.
“Saya mohon apa pun yang saya sampaikan hari ini, sesuatu yang membuat kegaduhan dua hari terakhir ini mereda dan membuat kita semua bisa saling memaafkan,” ujar Ratna dalam jumpa pers di kediamannya, Jl Kampung Melayu Kecil V/24, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).
Ia menyatakan kebohongan berawal hanya untuk mencari alasan kepada anak-anaknya. Karena kebohongannya, Ratna meminta maaf kepada capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang sudah membelanya.
“Saya dengan sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo, terutama Pak Prabowo Subianto, yang kemarin dengan tulus membela saya membela kebohongan yang saya buat. Tapi saya berjanji akan memperbaiki yang memberikan perjuangan kami yang sekarang terhenyak,” kata Ratna sambil terisak.