Guru Honorer Lamongan Mogok Mengajar

Para guru honorer Kabupaten Lamongan membuktikan ancamannya tidak mau mengajar. Hal ini terlihat beberapa SD yang tidak ada guru honorer saat pelaksaaan UTS hari ketiga, Rabu (3/10).

Guru PNS di SD Gedangan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan kebingungan atas aksi mogok guru honoret.

Menurut Kepala SD Negeri Gedangan, Armi Ismawati, akibat guru honor yang mogok mengajar, tiga guru PNS harus mengatasi enam kelas.

Aksi mogok guru honorer juga terjadi di SDN Menongo, SDN Banjarejo, dan sekolah lainnya.

Aksi guru honorer mogok kerja ini menjadi perhatian pihak Muspika dan juga UPT Dindik.

Sejumlah anggota Muspika turun bareng ke sejumlah SD.

Kepala UPT Dindik Sukodadi, Utomo mengatakan, pihaknya berkewajiban memberikan dukungan kepada para guru agar tetap melaksanakan tugas dan proses belajar mengajar tetap berlangsung.

“Dengan keterbatasan ini, proses belajar mengajar harus tetap berlangsung,” katanya.

Ketua Forum Honorer Sekolah Non Katagori (FHSNK), Syukran belum bisa memastikan guru honorer berhenti mogok mengajar. (Yunus, Rinto)