Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sulit terjadi yang meminta tidak ada dikotomi NU Struktural dan kultural.
Demikian dikatakan pengamat politik dan sosial Mukhlas Syarkun dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (2/10).
Kata pengurus PBNU era KH Hasyim Muzadi ini, mengabaikan dikotomi NU struktural dan kultural sulit terwujud karena dari pernyataan Mahfud MD sendiri di ILC tema PHP cawapres ada dua kubu di lingkungan NU.
“Dalam keterangan Pak makhfud di ILC Menggambarkan watak yang sebenarnya dari Struktur PBNU belakangan ini yang dilihat telah mengabaikan semangat khittah, bahkan Gus Mus sampai suara keras agar tidak bicara politik praktis di kantor PBNU,” jelas Mukhkas.
Kata Mukhlas, begitu juga aspirasi dari NU kultural agar struktur NU benar benar menjaga khittah yaitu hanya bergerak dalam politik keumatan dan kenegaraan bukan politik praktis mencari kekuasaan.
Muhklas mengatakan, publik melihat telah terjadi paradoks elit Struktur PBNU yang dianggap tunduk pada tokoh politik yang di mata NU kultural justru tokoh politik tersebut dianggap bermasalah, karena telah durhaka kepada orang tua khususnya pada Gus Dur.
“Keterangan Pak Makhfud di ILC menggambarkan dengan sangat vulgar bahwa elit PBNU ikut dalam dinamika rusaknya penegakan hukum, sementara warga NU kultural sangat berharap para elit struktur PBNU menjadi kekuatan yang mendorong penegakan hukum berjalan dengan baik,” paparnya.
Ia mengatakan, keterangan Makhfud MD di ILC telah melekat dalam persepsi NU kultural bahwa elit struktur NU tidak bisa menjadi contoh yang baik dalam menjaga fatsun perpolitikan nasional yang kondusif.
“Gagasan MMD yang berupaya menyatukan NU struktural dan kultural harus diapresiasi, dan kita doakan semoga berhasil,” jelas Mukhlas.
Mukhlas menyatakan, rasanya agak sulit menyatukan dua kubu di NU sebab di musim tahun politik ini Elit Struktur NU bahkan Rais am dan diikuti mayoritas elit Struktur telah bermanuver dalam politik praktis.
“Tentunya konflik kepentingan dan benturan aspirasi antara struktur vs NU kultural semakin membesar, dan akan menjadi batu sandungan mewujudkan gagasan Makhfud MD tersebut, maka menjadi nyata bahwa Penyatuan antara NU kultural VS struktural mudah dinarasikan,” pungkasnya.