Prediksi Timnas U-23 vs UEA

Perjalanan Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018 memasuki babak baru. Usai berjibaku di fase grup, Garuda Muda kini harus bekerja ekstrakeras untuk bisa meraih hasil positif di babak 16 besar.
Musababnya, yang dihadapi pasukan Luis Milla di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, sore ini adalah Uni Emirat Arab (UEA). Sepanjang dinakhodai Milla, Indonesia belum pernah menang setiap kali berhadapan dengan wakil Timur Tengah.
Kekalahan pertama terjadi saat uji coba kontra Suriah, November 2017, berakhir dengan skor 2-3. Lima bulan kemudian, Indonesia takluk 0-1 dari Bahrain di Anniversary Cup 2018. Yang terakhir, Evan Dimas dkk menyerah 1-2 ketika berjumpa Palestina di matchday kedua babak penyisihan Grup A, 15 Agustus lalu.
“Melawan tim-tim Arab itu tidak mudah. Mayoritas punya postur tinggi besar, ada juga beberapa pemain yang punya kecepatan,” kata Direktur Teknik PSSI Danurwindo di Jakarta, Kamis (23/8) dikutip dari Harnas.co
Kendati demikian, pelatih 52 tahun itu tak perlu merasa terbebani. Catatan mentereng di babak penyisihan grup, berbanding terbalik dengan UEA, seharunya membuat Garuda Muda lebih percaya diri.
“Lawan Palestina sebenarnya tidak buruk, tetap bisa kasih tekanan. Cuma kadang-kadang kurang tenang saat kuasai bola karena pressing Palestina luar biasa. Lawan UEA mudah-mudahan bisa lebih baik dalam penguasaan bola,” tutur Danur.
Pada Asian Games 2010 di China, UEA berhasil meraih medali perak usai kalah 0-1 dari Jepang di partai final. Di Korea Selatan 2014, UEA mampu melangkah hingga perempat final sebelum disingkirkan Korea Utara.
Namun, pada edisi tahun ini, UEA belum menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu tim favorit. Tergabung di Grup C, Ahmed Al Mehrzi dkk hanya menang dari Timor Leste. Dua laga lainnya berujung kekalahan, yaitu 0-1 atas Suriah dan 1-2 saat melawan China.
Andaikata mampu mengalahkan UEA dan melaju ke perempat final, Indonesia bakal melampaui prestasi empat tahun lalu di Korea Selatan, ketika petualangan Garuda terhenti di babak 16 besar.
“Peluangnya bukan 50:50 karena UEA masih lebih unggul, tapi sepak bola apa pun saja terjadi. Harus bermain cepat karena tim Timur Tengah gaya bermainnya sudah gaya Eropa. Kita punya kecepatan, Luis Milla harus optimalkan itu, dengan main bola-bola pendek,” kata mantan striker Indonesia Peri Sandria.
“Febri (Hariyadi) kemarin (lawan Hong Kong) di bawah permainan terbaiknya, dia harus lebih fight lagi. Dia pemain bagus, tapi egonya harus dikurangi,” imbaunya menambahkan.
Winger Timnas U-23 Indonesia Irfan Jaya tak khawatir harus bertarung dengan para pemain UEA yang mayoritas berpostur lebih besar. “Kami tidak boleh takut,” ungkapnya. Gelandang Zulfiandi juga satu pendapat.
Ia memastikan Garuda Muda sudah siap menghadapi UEA di babak 16 besar, termasuk mengantisipasi keunggulan postur lawan. “Kami percaya pelatih sudah punya taktik,” katanya.

PRAKIRAAN PEMAIN
Indonesia (4-2-3-1): Andritany; I Putu Gede, Hansamu Yama, Ricky Fajrin, Rezaldi Hehanusa; Zulfiandi, Evan Dimas; Irfan Jaya, Stefano Lilipaly, Febri Hariyadi; Alberto Goncalves
Pelatih: Luis Milla

Uni Emirat Arab (4-3-3): Mohamed Alshamsi; Ahmed Almehrzi, Salem Alsharji, Esmail Alali, Khaled Aldhanhani; Majid Salim, Mohamad Alattas, Rashed Musabbah; Ali Alyahyaee, Mohammed Almesmari, Al Ameri Zayed.

Pelatih: Magiet Skorza

Tempat: Stadion Wibawa Mukti, Cikarang

Waktu: Jumat (24/8), Pukul 16.00 WIB

Simak berita dan artikel lainnya di Google News