Politik menggunakan sentimen suku, agama, ras dan antar golongan menyebabkan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus kalah di Pilgub Sumatera Utara (Sumut).
Demikian dikatakan Koordinator Gardu Banteng Marhaen (GBM) Sulaksono Wibowo dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (1/7).
Menurut Sulaksono, kekalahan Djarot-Sihar membuktikan demokrasi di Indonesia masih kurang sehat. “Sewakti debat Djarot-Sihar lebih menguasai materi dan solusi dalam mengatasi masalah Sumut,” paparnya.
Kata Sulaksono, Sumut akan mengalami kemunduran di bawah Edy Rahmayadi. “Padahal Sumut perlu perubahan birokrasi yang bersih dan percepatan pembangunan,” jelas Sulaksono.
Selain itu, ia mengatakan, politik SARA akan terus digulirkan pihak oposisi untuk menjatuhkan lawan politik. “Padahal politik SARA sangat berbahaya untuk NKRI,” pungkasnya.
