Ini Dia Jurus Jitu Rizal Ramli Naikkan Keuntungan Garuda Indonesia

Garuda Indonesia harus mengubah manajemen dan direksi serta tidak ikutan masuk dalam kelas murah karena sudah ada Citilink.

“Itu cara-cara norak yang dilakukan oleh kelas direktur, jelas makin membuat brand Garuda semakin luntur,” kata Ekonom senior, Rizal Ramli, Senin (25/6).

Rizal juga menilai strategi yang dijalankan manajemen Garuda Indonesia salah. “Rute manajemennya payah. Seharusnya direktur operasi dipilih yang lebih canggih, bukan asal-asalan. Begitu juga dengan direktur niaga,” paparnya.

Kata Rizal, Garuda Indonesia yang seharusnya maskapai premium kini malah bercampur dengan strategi low cost carrier.

“Kan sudah ada anak perusahaannya, Citilink. Jadi urusan low cost carrier itu urusan Citilink, enggak usah lagi Garuda ikutan,” sesal Rizal.

Akibat pemasaran yang salah, reputasi Garuda menurun di level internasional. Padahal selama ini Garuda cukup disegani karena reputasi keamanan yang tinggi dan memiliki kualitas pelayanan terbaik.

Rizal berharap, berbagai strategi untuk membenahi Garuda Indonesia segera dijalankan. Jika tidak, tren kerugian yang terjadi di tubuh Garuda Indonesia bakal terus berlanjut. “Garuda selama tiga 3 tahun berturut-turut mengalami kerugian. Tahun 2014 USD 399,3 juta, 2017 USD 213,4 juta, 2018, perkiraan kami USD 256 juta.”

“Sebetulnya di setiap korporasi merugi adalah soal biasa. Bisa karena sebab-sebab eskternal dan internal. Yang paling penting adalah perusahaan harus memiliki strategi untuk membalikkan situasi atau turn around strategy,” tandasnya