Putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Alissa Wahid membongkar kebohongan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang terus memanfaatkan nama besar mantan Ketua Umum PBNU untuk kepentingan politik.
“Saya saksinya. Sampai akhir hayat. 3 minggu sebelum wafat pun masih bilang “Imin gak iso dijarno”,” kata Alissa di akun Twitter-nya @AlissaWahid.
Alisa mengungkapkan seperti atas pernyataan Malik di akun Twitter @maliklentera: “Apakah “Gus Dur bersedih hingga akhir hayat” itu nyata atau perkiraan perkiraan anda?”
Sedang saksi hidup ada konflik Gus Dur dengan Cak Imin diungkap Priyo Sambadha di akun Twitter @PSambadha: “Bukan Fiksi: Ada konflik PKB antara Gus Dur dan Muhaimin. Gus Dur dipecat sbg Ketua Dewan Syuro PKB oleh Muhaimin dkk. Setelah itu Gus Dur bersedih hingga akhir hayat beliau. Ini fakta dan saya saksi hidup. Ttk.”
Alissa melanjutkan bahwa dirinya bukan orang politik tapi anak ideologis Gus Dur yang pejuang rakyat, bukan Gus Dur yang politisi.
“Karena itu saya tidak punya urusan dengan PKB. Tapi saya keberatan kalau figur GD dikapitalisasi hanya untuk kepentingan politik praktis. Itu menghina GD,” jelas Alissa.
Kata Alissa murid Gus Dur sejati itu banyak. Contohnya KH Imam Azis atau Ciciek Farkha dengan tujuan menegakkan prinsip kemanusiaan & keadilan.
“Bekerja demi umat di manapun arena yang dipilihnya. Bukan menggunakan sosoknya untuk rebutan kekuasaan,” palar Alissa.
Ia mengakui ada teman yang meminta untuk tidak membongkar kasus Gus Dur dengan Cak Imin karena dianggap bisa memecah belah NU.
“Kalau begitu sampaikan pada kawan2 politisi itu, ayo sama-sama. Jangan bawa nama GusDur ke luar. Itu saja kok.” Masa mereka mlekotho nama GD dibiarkan, kami menjaga namanya justru ditegur,” pungkas Alissa.