Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak menutup kemungkinan mengajukan pasangan Jokowi-JK di Pilpres 2019.
“Dalam politik segalanya mungkin, asal ada kesamaan kepentingan,” kata politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, Senin (12/2) dikutip dari Republika.
Kata Eva, sangat wajar JK akan menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019. “Tetapi ini kan hitungan di atas kertas saat ini. Yang paling valid adalah menjelang pilpres,” katanya.
Terkait isu itu, anggota Komisi XI DPR tersebut menambahkan baik Jokowi dan JK tidak perlu diganggu dengan isu pilpres. Menurutnya, yang paling penting adalah bagaimana Jokowi dan JK menyelesaikan Nawacita, khususnya menggenjot pertumbuhan ekonomi.
“Menggenjot pertumbuhan ekonomi adalah kampanye yang paling jitu untuk meningkatkan peluang mereka berdua di periode berikut, baik bersama maupun terpisah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan tidak ada deal apapun untuk 2019. Jokowi-JK masih fokus kerja untuk menyelesaikan periode hingga 2019 mendatang. “Kita tunggu saja momentum yang pas. Sekarang biarkan keduanya bekerja, jangan disesatkan ke pilpres, belum waktunya,” ucapnya