Wartawan Senior: Tolak Undangan Jokowi, Ustadz Somad Jadi Target Tim Siluman

Ustadz Abdul Somad (IST)

Tim Siluman mempunyai target terhadap Ustadz Abdul Somad (UAS) karena telah menolak undangan Presiden Jokowi untuk berceramah.

“Bagi saya, penolakan yang ditunjukkan oleh UAS itu merupakan bentuk penyepelean yang bisa ditafsirkan “you’re finished” (“Anda selesai”),” kata wartawan senior Asyari Usman dalam artikel “Ustad Abdul Somad: Jangan-jangan Sudah Masuk “Target List”.

Kata Asyari, diduga kuat tim siluman ini merasa sakit hati atas sikap yang ditunjukkan ulama asal Riau ini.

“Tidak mustahil unit siluman telah mengadopsi “tafsiran radikal” itu sehingga, bagi mereka, UAS harus dieliminasi dalam arti literal,” ungkapnya.

Kata Asyari, sangat mudah bagi unit siluman untuk “menghentikan” UAS. Mereka sangat lihai untuk urusan ini. Dengan segala cara. Dan bisa tak terasa bahwa itu pekerjaan unit siluman.

BACA JUGA:

Mengingat tahun politik sudah dekat dan waktu pemilihan pejabat penting relatif tak terlalu jauh, ada baiknya pihak pengelola aktivitas UAS mulai berhati-hati dan senantiasa waspada.

“Boleh jadi UAS sudah masuk “target list” unit siluman dan ditandai sebagai “obstacle” (perintang). Sebab, posisi UAS sebagai “rallying point” (titik kumpul) umat bisa saja dianggap akan mengganggu kelancaran skenario keterpilihan seorang penguasa. Nah, orang-orang siluman bertugas untuk menyingkirkan “obstacle” itu,” ungkapnya.

Ia mengatakan, pergelutan politik yang sangat krusial di tahun 2018 dan 2019, pihak penguasa tidak berkenan ada magnet lain di tengah masyarakat, apalagi magnet sekuat UAS. Konon pula Sang Magnet baru ini tidak mau diajak bergandengan.

“Jadi, bagi saya, “Bali-Hongkong-PLN Connection” merupakan isyarat untuk mengaktivasikan tombol “suk dzon” (sangka buruk) terhadap para penguasa,” pungkasnya.