Pianis Ananda Sukarlan yang walk out (keluar) saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pidato menunjukkan pendukung Ahok (Ahoker) intoleran dan antiPancasila.
“Kalau punya jiwa toleran dan Pancasila pasti menghormati dan tidak walk out saat Anies pidato,” kata aktivis politik Ahmad Lubis kepada suaranasional, Rabu (15/11).
Menurut Lubis, kasus Ananda Sukarlan membuktikan Ahoker masih dendam dan tidak mau menerima kekalahan di Pilkada DKI Jakarta. “Ahoker ini kebanyakan orang yang baru belajar politik. Bisa diibaratkan anak kecil yang masih suka menangis jika mainannya diambil temannya,” papar Lubis.
Lubis mengatakan, Ahoker ini sangat berbahaya jika berkuasa. “Mereka ini justru akan menindas jika berkuasa dan tidak bisa melakukan kerja sama dengan lawan politik. Urusan politik dihubungan dengan pribadi dan perasaan,” pungkas Lubis.