Sekelompok massa yang mengatasnamakan “Aliansi Santri Indonesia” malakukan unjuk rasa di kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).
Massa yang didominasi kalangan remaja itu membawa poster bertuliskan “Kembalikan PBNU”. Mereka juga menyuarakan untuk memecat Sekjen PBNU, Helmy Faisal. “Pecat Helmy Faisal,” ungkap koordinator demonstrasi.
Namun anehnya, beberapa perempuan yang ikut dalam aksi itu tidak pakai jilbab layaknya santri. Bahkan di antara mereka, ada yang rambutnya dicat kuning.
Selain itu, beberapa remaja perempuan menggunakan pakaian ketat bahkan membentuk lekukan tubuh.
Suaranasional berupaya menanyakan asal mereka. Seorang perempuan yang ikut berujuk rasa mengaku dibayar ikut berdemonstrasi.
“Saya dikasih uang Rp 50 ribu ikut demo dan sudah ada makan siang,” ujar perempaun yang tidak mau disebut namanya.
Perempuan ini mengakui berasal dari Jakarta Utara hanya diajak teman. “Saya sih ikut saja, khan ada bayarannya,” papar perempuan berumur sekitar 19 tahun.
Wakil Sekjen PBNU, Isfah Abidal Aziz menemui para pengunjuk rasa tetapi tidak bisa menjawab asal pesantren tempat mereka.
“Ketika kita tanya mereka santri mana. Mereka tidak bisa menjawab, ketika kita tanyakan beberapa hal pokok tentang pengetahuan pengetahuan santri,” kata Isfah Abidal Aziz.