Kunjungan Ke Iran dan India, Jokowi: Indonesia Harus Dapat 2 Ladang Minyak di Iran

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Hassan Rouhani
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Hassan Rouhani saat tiba di Istana Saadabad, Rabu (14/12) – AFP Photo/Atta Kenare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum lama ini telah melakukan kunjungan kerja ke India dan Iran. Sejumlah kerja sama ekonomi pun kabarnya telah disepakati, termasuk pengelolaan 2 ladang minyak di Iran.

Jokowi memaparkan, dari kunjungan kerja ke Iran diketahui ada dua ladang minyak yang berpotensi besar dikelola oleh Indonesia. oleh karena itu, Jokowi meminta menteri terkait untuk segera menindaklanjuti dengan terus berkomunukasi dengan pemerintah Iran agar ladang minyak itu bisa dikelola oleh Indonesia.

“Pengelolaan dua ladang minyak di Ab Teymoura dan Mansouri betul-betul dua ladang minyak Ini harus kita dapatkan. Dan saya harapkan tim Dari sini segera mempersiapkan, sehingga januari ketemu di iran lagi agar pengelolaan ladang minyak ini betul-betul keduanya diberikan kepada Indonesia,” papar Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Jokowi pun menilai, penguasa dua ladang minyak ini akan berdampak pada harga tarif dasar listrik dan elpiji yang lebih murah. Karena itu, Jokowi ingin ada tim yang segera bernegosiasi dengan pemerintah Iran.

“Dan juga hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan pembangkit listrik, pembelian elpiji dalam rangka mendapatkan harga yang lebih murah, saya ingin kita bergerak cepat tim disiapkan sehingga ngga terlalu lama bisa berkunjung ke sana lagi untuk menindaklanjuti apa yang telah kita bicarakan,” lanjut Jokowi.

BACA JUGA:

Hal senada juga ditekankan Jokowi pada kunjungannya di India. Jokowi dan Perdana Menteri Narendra Modi sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk ekspor bahan baku obat.

“Biasanya kita ekspor ke sana yang paling banyak adalah batubara dan CPO, kemarin kita sudah minta agar produk-produk lainnya bisa diterima oleh India, dan juga yang berkaitan dengan investasi pengembangan bahan baku obat, bahan baku untuk industri obat kita. Saat itu disepakati perundingan regional comprehensive economic partnership,” ucap Jokowi.

Jokowi juga meminta Kementerian terkait untuk menindaklanjuti perluasan kerja sana ini. Sehingga kesepakatan tidak terhenti pada diskusi semata, tapi lebih konkret dan riil.

“Di dua negara ini ada peluang dan kesempatan yang besar, sekali lagi jangan sampai kita kehilangan momentium ini,” tutup Jokowi.