Parade Bhinneka Tunggal Ika yang diselenggarakan, Sabtu (19/11) di sekitar Monas hanya kedok pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Saya yakin karena masyarakat sudah tahu bahwa acara tersebut meski bertajuk Parade Bhinneka Tunggal Ika, namun tak lbh acara untuk penguatan dukungan terhadap Ahok. Bhinneka Tunggal Ika tak lebih hanya kedok belaka,” kata pengamat politik Uhamka Ma’mun Murod Al-Barbasy, Sabtu (19/11).
Kata Ma’mun Murod, massa yang hadir Parade Bhinneka Tunggal Ika tidak sesuai yang diharapkan panitia.
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat sama sekali tak tertarik dengan acara tersebut. Saya meyakini, biaya yang dikeluarkan tak sebanding dg jumlah massa yang hadir,” ungkap Ma’mun Murod.
Menurut Ma’mun Murod panitia Parade Bhinneka Tunggal Ika memanfaatkan NKRI, Pancasila untuk membela Ahok.
BACA JUGA:
- Ahok Sebut Dirinya Seperti Nelson Mandela, Fatwa Layangkan Surat Terbuka
- Awas! Ahok Dipakai Corong Pemecah Belah NKRI
“Bayangkan, untuk membela orang bejad bernama Ahok, NKRI, Pancasila, dan Bhinneka Tinggal Ika dan SARA dijadikan tameng dan senjata untuk menerkam mereka yang kontra Ahok,” jelas Ma’mun Murod.
Ma’mun mengatakan hanya untuk membela orang yang “diduga” korupsi dlm Kasus Sumber Waras yg bernama Ahok, mereka gunakan bahasa intoleransi, menebar uang, ditunggangi kepentingan politik, untuk menyerang mereka yang melakukan Aksi Umat 411.
“Bagi saya, tindakan mereka benar-benar menjijikan. Tapi bagi mereka mungkin hal yg biasa, karena mereka terbiasa melakukan tindakan seperti itu, melakukan propaganda-propaganda murahan,” pungkas Ma’mun Murod.
