Demo meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk segera diadili telah ditunggangi kelompok Islam radikal dengan tujuan utama menghancurkan Islam moderat dan Indonesia seperti negara-negara di Timur Tengah.
“Sekarang keadaan dan isu semakin liar dan gak terkontrol, bukan lagi soal politik Pilgub DKI, tapi lebih besar dan rumit lagi, radikalisme agama menemukan momentumnya,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Kiai Said mengingatkan warga nahdliyin dan umat Islam tidak boleh lengah sedikitpun dengan susupan kaum radikal, titipan-titipan isu yang membahayakan NKRI, stabilitas nasional dan toleransi antar umat beragama.
“Target utama mereka bukan Ahok, terlalu kecil, Ahok hanya entry point, target mereka hancurnya Islam moderat di Indonesia, Islam yg ramah diganti dengan Islam yang penuh kebencian seperti yang meluluhlantakkan negara-negara Timur Tengah,” papar Kiai Said.
Kiai Said sudah merasakan adanya kelompok Islam radikal dengan memanfaatkan isu Ahok.
“Hawanya cukup terasa, semua isu keagamaan dan politik akhir-akhir ini rawan sekali ditunggangi, jangan mudah termakan isu apalagi mudah marah sesama Muslim,” pungkas Kiai Said.
*SIAP MATI UNTUK AGAMA ORANG DAN LOYO MEMBELA AGAMA-NYA, MENGAPA?*
*ABU HASAN~313*
Menjaga gereja siap, menjaga doli siap, menjadi sukarelawan hari besar non muslim siap, menjaga pabrik pembuat sandal yg melecehkan agama juga siap.
Giliran alquran dihina dilecehkan kelompok ini diam seribu bahasa, tidak sedikitpun hatinya tersinggung bahkan hobby menuduh ekstrim terhadap orang lain tetap dijadikan andalan sebagai bukti kecintaan pada negara.
Kelompok semacam ini akan marah dan siap mati jika disinggung pemimpinnya, gurunya dan organisasinya. Mereka shalat, sebagian bahkan taat beragama. Namun Allah tidak pilih mereka utk membela kesucian agama-Nya. Kita jgn terlalu larut marah pada prilaku aneh mereka. Namun kita bersyukur pada Allah karena masih diberi anugerah yang sangat mahal yaitu GHIROH pada agama-Nya.
Ketika amanah dan rasa malu dicabut dari hati seseorang maka yang tersisa hanya keburukan yg membingungkan, sekalipun dia lakukan perintah Allah yg lain.
Tidak malu membela kebatilan dan bahkan mendukung penista agama-nya sendiri serta memusuhi saudara seiman.
*قال رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلم: اول ما يرفع من الناس الحياء والامانة، واخر مايبقى الصلاة وقد يصلي قوم لا خلاق لهم.*
Yang pertama dicabut dari (kebaikan) manusia adalah rasa malu dan amanah, dan akhir yg tersisa adalah shalat, terkadang suatu kaum menunaikan shalat namun mereka tidak memiliki akhlak.
Kembalilah wahai saudvaraku pada shaf Sayyidina Muhammad, agar selamat didunia dan akhirat, bukan barisan ulama suu’ yg pandai berbohong dan penjual agama.
Coba Bantu Jelaskan Ke Masyarakat ya Pak; Setelah Achmad Dhani Menghina dgn Menginjak-injak Tulisan Islam di Panggung Pentas nya di TV, Kok bukannya sbg Penista dan Penghinaan ya??
1 Hal lagi, Manusia Belajar Agama untuk Menjadi Soleh atau untuk Berlatih Perang ya..?
Jadi Wajar Saja Kiyai yg Pemahaman Agama nya Tinggi, Akan Menjadi Sangat Soleh dan Atif dalam Segala Tindakan nya.
Salam ??