Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai tidak tepat pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merujuk pada ayat suci Al-Quran alam sebuah acara resmi pemerintah daerah
“Karena itu jangan justru menyalahkan orang banyak yang merasa tersinggung, namun introspeksi diri adalah langkah yg lebih bijak dan dewasa,” kata Anies dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (8/10).
Kata Anies, di Indonesia ini tak terhingga banyaknya orang yang bekomitmen dan bekerja untuk menjaga suasana damai dan saling menghormati. Bukan pekerjaan yang ringan.
“Mereka semua itu menjaga suasana negeri ini agar terbebas dari sentimen negatif terkait SARA dalam kehidupan sehari-hari. Kamipun memiliki komitmen itu, apalagi dalam kampanye Pilkada ini,” ungkap mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta ini.
Anies mengatakan, menjaga tenun kebhinnekaan jadi berat, sulit dan rumit jika ada pihak yang terus-menerus mengancam dengan pernyataan-pernyataan tak sensitif dan tak menghormati.
“Ikhtiar banyak orang yg berusaha merawat kedamaian itu jadi dicederai oleh ucapan tak sensitif dan tindakan tak patut,” ungkap Anies.
Kata Anies, apabila ada pihak-pihak yang merasa perlu untuk menuntut secara hukum atas pernyataan itu, maka itu harus dipandang sebagai suatu yang wajar ditempuh dalam sebuah negara hukum seperti Indonesia.
“Kata dan perbuatan bisa memiliki konsekuensi hukum. Kita harus menghormatinya,” pungkas Anies.