Bendera bertuliskan “JKT Desa China”, Upaya China Kuasai Jakarta dan Indonesia

Bendera bertuliskan "Jkt, Desa China"  (IST)
Bendera bertuliskan “Jkt, Desa China” (IST)

Sekelompok turis asal China yang memasang bendera bertuliskan “Jkt, Desa China” dan spanduk bertulisan China di Pulau Pari Kepaulauan Seribu menandakan negeri Tirai Bambu itu ingin menguasai Jakarta dan Indonesia

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Selasa (13/9). “China pun berharap Jakarta dikuasai Ahok yang notabene etnis China. Ini strategi China menguasai Indonesia,” kata Muslim.

Kata Muslim, pemasangan tulisan “Jkt, Desa China” yang dilakukan China kemungkinan oleh intelijen China. “Saya mencurigai intelijen China sudah masuk ke Indonesia melakukan propaganda,” ungkap Muslim.

Muslim mengatakan, walaupun pemerintah Indonesia menangkap turis asal China itu tetapi tujuan memasang tulisan itu telah tercapai dan menunjukkan intelijen Indonesia kebobolan.

“Kejadian ini waktunya habis Budi Gunawan dilantik jadi Kepala BIN dan ada peristiwa pemasangan tulisan ini. Ini harus diantisipasi,” papar Muslim.

Kata Muslim, China sudah di atas kertas dengan berhasil menancapkan tulisan tersebut. “Dari segi propaganda dan perang media, dari peristiwa itu, Indonesia sudah kalah,” pungkas Muslim.

Warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu dikejutkan dengan kedatangan serombongan turis China yang memasang bendera bertuliskan “Jkt, Desa China” dan spanduk bertulisan China. Kejadian yang serba cepat itu langsung dilaporkan warga ke Sospol Pulau Pari.

Pemasangan bendera dan spanduk tersebut berawal kedatangan kapal snorkling yang membawa 23 turis dari China, 2 diantaranya orang Indonesia, supir dan baby syster menuju Pulau Pari. Ketika mereka turun tiada ada barang atau bawaan yang mencurigai.

“Dari dermaga sampai ke tempat snorkling saya tidak melihat atas atau atap kapal. Karene bendera di atas atap kapal dan sya berada diposisi kemudi,” ujar Kathur Sulaiman, pengemudi kapal snorkling kepada media, Minggu (11/9).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News