Dana Dipangkas, TPST Bantargebang Makin Kacau

Ilustrasi

Dana perimbangan yang diberikan pemerintah pusat berkurang dalam bidang kebersihan membuat swakelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang makin kacau.
“Karena anggarannya dicoret, sudah pasti makin kacau,” kata pengamat kebijakan publik Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah kepada suaranasional, Kamis (25/8).

Menurut Amir, pencoretan anggaran ini juga berdampak pada pembelian alat berat untuk untuk membersihkan sampah. 

Selain itu, Amir mengatakan, saat ini saja ratusan bekas karyawan PT Godang Tua Jaya (GTJ) yang setiap hari kumpul di kantor unit TPST Bantar Gebang karena statusnya belum jelas.

“Mereka mendatangi kantor TPST Dinas Kebersihan untuk meminta kejelasan nasib selanjutnya. Mayoritas kan manta karyawan PT Godang Tua Jaya,” pungkas Amir.

Sebelumnya anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman mengatakan, berkurangnya dana perimbangan tersebut mengakibatkan banyak program di tiga dinas terpaksa dicoret.

Ketiga dinas tersebut yakni Dinas Perumahan dan Gedung Pemda, Dinas Pendidikan dan Dinas Kebersihan.

“Imbasnya ya banyak mata anggaran dalam RAPBD Perubahan harus dicoret. Jumlahnya sekitar Rp 4,7 triliun,” kata Prabowo, di DPRD DKI, Jakarta, Rabu (24/8).