Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang membeli tanah di RS Sumber Waras maupun Cengkareng Barat melebihi harga NJOB dan ini mengindikasikan mantan Bupati Belitung Timur itu menjadi calo tanah.
“Trans Jakarta dari 1 M jadi 3 M. Sumber waras harusnya 355 M jadi 765 M, tanah cengkarena NJOp 6 jt jadi 17 jt. Calo tanah?” kata staf Khusus era Presiden SBY, Andi Arief di akun Twitter-nya @AndiArief_AA.
Andi menyindir secara halus Ahok seorang gubernur baik hati karena berani bayar tanah yang tidak sesuai dengan NJOB.
“Baik hati Pak Ahok, Beli tanah cengkareng harga NJOP 6 jt dibayar 14 jta.Sebelumnya sumber waras dari NJOP 7 jt dinaikin 20 jt an. Baik Hati,” papar Andi.
Ahok mengaku tidak mengetahui bahwa pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, menggunakan harga lebih tinggi dari nilai jual obyek pajak di wilayah itu. “Makanya saya enggak tahu,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, (27/6).
Pemerintah DKI Jakarta membeli tanah seluas 4,6 hektare milik mereka sendiri sebesar Rp 648 miliar, di Jalan Lingkar Luar Cengkareng pada November 2015. Dinas Perumahan dan Gedung sepakat membeli lahan yang diperuntukkan untuk pembangunan rumah susun itu dengan harga Rp 14,1 juta per meter persegi. Padahal NJOP di wilayah itu sebesar Rp 6,2 juta.