Acara Metro TV ’36’ dengan judul “Kisah Para Sandera Abu Sayyaf’, Kamis (19/5) terlihat ingin memprovokasi agar kelompok bersenjata di Filipina Selatan membajak WNI lagi.
Dalam tayangan itu ditampilkan dua korban sandera dari kelompok Abu Sayyaf, Ayanto Misnan dan Alfian Elvis Repi
Aryanto merupakan nahkoda Kapal tunda Henry milik PT Global Trans Energy International yang disandera Kelompok Abu Sayyaf.
Sedangkan Alfian Elvis Repi, perwira kapal Brahma 12. Ia menuturkan, pihak penyandera mengijinkan dirinya berkomunikasi keluarga.
Namun ada pernyataan dari Aryanto yang justru memunculkan provakasi ke kelompok Abu Sayyaf. “Mereka dapat telepon dari tentara kita, tentara kita bilang, kalau satu minggu warga kami tidak dibebaskan, tempat kalian akan kami obrak-abrik,” ungkap Aryanto.
Kalau pernyataan Aryanto ini dilihat Kelompok Abu Sayyaf akan memprovokasi untuk menyandera WNI.
Padahal selama ini, pembebasan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf lebih banyak menggunakan pendekatan dialogis dengan melibatkan tokoh-tokoh setempat.
Sangat tidak masuk akal, Filipina sudah melarang TNI masuk wilayah Filipina tetapi pernyataan media sekelas Metro TV tidak memotong pernyataan Aryanto tersebut.