Guru Honorer Ditangkap, Bukti Jokowi Anti Kritik dan Sukanya Dijilat

Demo guru honorer (IST)
Demo guru honorer (IST)

Guru honorer asal Brebes, Mashadi (36) yang ditangkap polisi Polda Metro Jaya karena mengkritik Presiden Jokowi membuktikan mantan Wali Kota Solo itu mintanya dijilat.

“Setelah ditangkap, guru tersebut minta Jokowi untuk membebaskan, Jokowi jadi pahlawan dengan membebaskan guru honorer tersebut. Ini cara meredam Jokowi kepada guru-guru honorer. Jokowi itu sukanya dijilat dan dianggap pahlawan,” kata pengamat politik Ahmad Yazid kepada suaranasional, Sabtu (5/3).

Menurut Yazid, baru kali ini, seorang guru honorer yang menjadi ujung tombang dalam pendidikan Indonesia dizalimi Jokowi. “Era SBY tidak ada penangkapan terhadap guru honorer. Era Jokowi sangat zalim dan kejam,” ungkap Yazid.

Kata Yazid, penangkapan terhadap guru honorer asal Brebes itu peringatan Rezim Jokowi terhadap para guru honorer.

Aparat kepolisian menangkap guru honorer Mashudi (37) dari Desa Luwunggede RT 01/04 Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah.

Pihak kepolisian menangkap Mashadi dengan tudingan menghina Presiden Jokowi saat melakukan unjuk rasa di depan Istana ketika menuntut janji mantan Wali Kota Solo itu mengangkat guru honorer menjadi PNS.

“Saya lihat dari rumah lewat jendela, saya enggak tega lihat kakak saya didatangi banyak polisi,” kata adik Mashudi, Titin Sukaesih (36), Jumat (4/3) sebagaimana dikutip metrotvnews.com


2 comments

  1. Lihat n mikir yg bener donk…. Tiap hari Jokowi dihina, dicacimaki aja nyantai n diem…. lha kok dibilang gak mau dikritik… gimana seeh, kok asal njeplak aja….

Comments are closed.