Saat Pemilihan Presiden (Pilpres 2014) beberapa tokoh nasional memberikan dukungan secara terbuka kepada Joko Widodo (Jokowi).
Namun saat ini mereka kecewa dengan kepemimpinan Jokowi karena berupaya melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu, ada yang menilai Jokowi itu kerjanya hanya pencitraan dan tidak teliti tanpa memperhitungkan secara cermat.
Di antara tokoh yang dulunya pendukung Jokowi itu Romo Magnis Suseno. Ia membuat sebuah surat terbuka di harian berbahasa Inggris, the Jakarta Post yang mengutarakan kekecewaan dirinya dan dengan sinis menyatakan bahwa kepercayaan para pendukung bahwa Jokowi memiliki kredibilitas dan peduli HAM adalah sebuah kesalahan besar sebab hanya butuh waktu dua bulan bagi Jokowi untuk menunjukan bahwa dia adalah politisi biasa yang rakus kekuasaan
Bukan hanya itu, Romo Magnis pun kecewa terhadap Jokowi yang berupaya melemahkan KPK. “Saya merasa sangat terpukul. KPK yang selama 12 tahun ini terus dibangun, ditarik giginya yang paling tajam,” kata Magnis saat konferensi pers di Gedung Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (13/5).
Selain itu, dosen UI, Tamrin Amal Tomagola yang juga menyatakan kekecewannya terhadap Jokowi. Padahal dulunya ia loyalis Jokowi.
Di akun Twitter-nya @tamrintomagola ia mengkritik Jokowi yang menyetujui kereta cepat.
Ia pun mengomentari berita “Jokowi: Perekonomian Indonesia Membaik”. Tamrin berkomentar: “Makro ekonomi ya. Mikro rumahtangga rakyat Kecil kian memburuk diperparah gelombang PHK, harga2 sembako meroket”