Menkopulhukam Luhut Panjaitan yang mengusulkan membentuk tim lobi dan dibiayai negara merupakan bagian dari bisnisnya. Terlebih lagi, Luhut punya kawan konsul dan pelobi di Singapura.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (10/11). “Kalau sudah ada tim lobi, nantinya yang ditunjuk orang-orangnya maupun teman-temannya Luhut,” ungkap Muslim.
Kata Muslim, Indonesia tidak perlu membentuk tim lobi karena akan mengkerdilkan peran Kementerian Luar Negeri. “Kemlu itu khan terdiri dari diplomat yang sudah terdidik dan pengalaman dalam bidang lobi. Dan sudah ada anggarannya. Kalau membentuk tim lobi, justru mubazir namanya,” ungkap Muslim.
Selain itu, Muslim melihat peran Luhut di pemerintahan Jokowi terlalu besar sehingga mengecilkan kementerian yang lain. “Dulu sebelum diangkat jadi menteri, Luhut menjabat Kepala Staf Kepresidenan, dan kewenangannya pun diperluas, setelah Kepala Staf Kepresidenan ditinggalkan, peran Luhut juga besar saat menjadi Menkopolhukam, ini sangat berbahaya dalam manajemen pemerintahan,” ujar Muslim.
Sebelumnya Luhut Panjaitan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar membentuk tim lobi untuk pemerintah. Tim ini nantinya dilegalkan dalam sebuah peraturan atau undang-undang.
“Saya malah terpikir elok juga mungkin dimasukin ke APBN ke depan untuk lobi-lobi semacam itu, lobi-lobi untuk kepentingan perdagangan kita. Karena harus ada urusan juga misalnya ke kongresnya, itu kan harus diurusin. Saya lagi terfikir, saya nanti akan konsultasikan, laporkan ke presiden,” harap Luhut, Selasa (10/11)