Bebaskan Film Hot, Jokowi Rusak Moral Bangsa

Presiden Jokowi (Dok TEMPO)
Presiden Jokowi (Dok TEMPO)

Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif akan merusak moral bangsa bila membebaskan film hot di Indonesia.

“Kalau membebaskan film hot dengan alasan kebebasan maupun jika disensor akan menganggu jalan cerita, justru akan merusak moral bangsa,” kata pengamat budaya Muthoifin, Rabu (25/2).

Menurut Muthoifin, tugas negara itu mendidik rakyatnya agar tidak terjerumus pada kerusakan moral.

“Film hot apapun namanya sangat merusak bangsa. Beberapa sinetron di televisi maupun acara gosip itu racun bagi orang-orang di rumah. Sekarang ini perlu pengawasan terhadap anak yang menonton televisi,” papar alumni doktor ilmu pendidikan Islam Universitas Islam Ibnu Khaldun Bogor ini.

Muthoifin mengingatkan kepada Jokowi yang mempunyai jargon Revolusi Mental agar lebih memperbanyak acara-acara yang berkualitas di televisi.

“Jokowi tidak bisa membiarkan begitu saja televisi meracuni anak-anak dengan acara yang tidak mendidik,” jelasnya.

Sebagaimana diberitakan berbagai media, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menyampaikan wacana penghapusan Lembaga Sensor Film dan kemudian digantikan dengan sistem peringkat (rating). Hal itu dinyatakannya saat Diskusi Kebijakan dan Langkah Strategis Dalam Pengembangan Industri Unggulan Nasional yang berlangsung Selasa (24/2) di Kampus UI.

“Jadi kalau filmnya hot, ditanya saja penontonnya usia berapa dan ditetapkan usia berapa yang boleh masuk. Kalau film bagus dan dipotong, jalan ceritanya jadi aneh,” kata Triawan.

Menurutnya dengan sistem rating ini, diharapkan industri akan lebih ketat dalam mengawasi film yang beredar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

1 komentar

Komentar ditutup.