Jokowi Ingin Bandara Diserahkan Swasta, Kedaulatan NKRI Terancam

Bandara Halim Perdanakusuma (IST)

Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa terancam jika bandara diserahkan ke swasta.

“Bandara itu sangat strategis, keluar masuknya warga termasuk pihak asing. Kalau sampai diserahkan ke asing kedaulatan NKRI bagian udara bisa terancam,” kata pengamat politik Ahmad Yazid kepada suaranasional, Jumat (2/1).

Kata Yazid, BUMN sangat mampu mengelola bandara dan menguntungkan negara. “Nampak sekali Jokowi tidak memperhitungkan aspek pertahanan dan geopolitik serta geostrategis,” jelas Yazid.

Yazid menduga ada korporasi besar di bidang penerbangan yang ingin menguasai sektor bandara. “Korporasi ini memiliki armada pesawat banyak, berbagai jalur penerbangan sudah dikuasai, dan bandara yang belum dikuasai. Lewat lobi penguasa mendesak bandara diserahkan ke swasta,” jelasnya.

Ia mengingatkan, pihak swasta itu berfikirnya bisnis. “Setelah menguasai bandara, swasta tersebut menjual ke swasta lagi dan bisa juga ke asing. Selama ini bisnis penerbangan sangat menjanjikan terutama harganya yang kompetitif,” papar Yazid.

Kata Yazid, saat ini kesibukan bandara di ibu kota provinsi saja mengalahkan terminal maupun stasiun kereta. “Satu hari penumpang domestik di bandara Ahmad Yani lebih banyak daripada penumpang di terminal maupun stasiun di semarang. Ini potensi bisnis besar yang digarap pemilik modal besar,” jelas Yazid. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan, Presiden Jokowi meminta sejumlah bandara di Indonesia diserahkan kepada swasta. Namun dia tidak menyebutkan swasta yang dia maksud itu.

“Saya kemarin dipanggil jam 11 pagi oleh presiden, katanya kepada awak media di Jakarta, Kamis (1/2/2018).