Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang akan mengatur doa bagi siswa menunjukkan sektor pendidikan dikuasai kelompok sekuler.
Demikian dikatakan Pengasuh Majelis Al Bayan, Harits Abu Ulya kepada Suaranasional.com, Kamis (11/12).
Menurut Harits, kelompok sekuler ini tidak ubahnya seperti rayap-rayap yang kerjanya menggerogoti bangun masyarakat muslim Indonesia.
“Sedikit demi sedikit mereka terus berusaha melahirkan kebijakan untuk memastikan pengampasan kaum muslimin dari agamanya itu terjadi. Indonesia ingin dijaga menjadi Negara sekuler sejati, agama hanya menjadi simbol,” ujarnya.
Kata Harits, kelompok sekuler akan menjadikan masuk kotak dan tidak boleh menjadi pondasi bangunan masyarakat bernegara secara utuh.
“Maka sektor pendidikan adalah faktor kunci bagaimana Indonesia kedepan bisa melahirkan generasi sekuler dan mereka para “rayap-rayap” siang dan malam bekerja untuk merobohkan integritas umat Islam terhadap agamanya baik di wilayah akidah maupun syariat,” pungkas Harits.