Pengamat: Pembongkaran TKA China oleh Menhan Sjafrie sebagai Langkah Tepat Jaga Kedaulatan NKRI

Pengamat intelijen dan geopolitik, Amir Hamzah, menilai langkah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membongkar keberadaan tenaga kerja asing (TKA) asal China di kawasan industri Morowali sebagai tindakan strategis yang bukan hanya berkaitan dengan ketenagakerjaan, tetapi sudah masuk ranah keamanan nasional, intelijen, dan geopolitik.

Langkah Menhan Sjafrie tersebut, menurut Amir, menunjukkan keberanian pemerintah dalam membaca ancaman yang tidak kasatmata tetapi sangat nyata: penetrasi kekuatan asing melalui jalur ekonomi dan tenaga kerja.

Amir Hamzah menjelaskan bahwa keberadaan TKA China telah lama menimbulkan kecemburuan sosial di banyak daerah industri, terutama Morowali, di mana sejumlah pekerja asing memperoleh gaji jauh lebih tinggi dibanding pekerja lokal. Ketimpangan ini tidak hanya memunculkan kegelisahan, tetapi berpotensi berkembang menjadi konflik horizontal.

“Isu TKA China ini bukan sekadar soal tenaga kerja. Ini soal rasa keadilan masyarakat dan bagaimana negara melindungi warga lokalnya. Ketika gaji mereka lebih tinggi dan posisi strategis didominasi asing, tentu akan timbul resistensi sosial,” kata Amir kepada wartawan, Jumat (5/12/2025).

Namun, menurutnya, persoalan itu hanyalah permukaan. Di lapisan yang lebih dalam, keberadaan ribuan TKA China di sektor-sektor sensitif seperti nikel, smelter, dan kawasan industri dengan teknologi tinggi, dapat membuka peluang aktivitas intelijen.

Amir menegaskan bahwa dalam dunia intelijen modern, infiltrasi tidak selalu dilakukan oleh agen resmi negara. TKA, teknisi, dan pekerja proyek sering kali menjadi pintu masuk operasi intelijen asing, baik yang bersifat ekonomi, industri, maupun strategis.

Baca juga:  DPR Temukan TKA China di PLTU Batam & tak Bisa Bahasa Indonesia

“China memiliki tradisi intelijen yang sangat kuat, termasuk dalam memaksimalkan diaspora, pekerja, dan even pelajar di luar negeri untuk mengumpulkan informasi,” jelas Amir.

Menurutnya, keberadaan TKA di kawasan industri strategis dapat membuka akses terhadap: peta geologi dan cadangan mineral kritis, alur logistik nasional, proses manufaktur dan teknologi smelter, pola pengamanan objek vital, data sosial ekonomi masyarakat lokal, secara tidak langsung, tetapi sistematis.

“Ini bukan tuduhan kosong. Banyak negara sudah mengonfirmasi praktik serupa, termasuk negara-negara Eropa, Amerika Serikat, hingga Australia,” tegasnya.

Morowali bukan sekadar kawasan industri. Ia kini menjadi episentrum geopolitik nikel dunia. Dalam konteks transisi energi global, nikel Indonesia adalah aset strategis setara minyak pada era 1970-an.

Di titik inilah, Amir Hamzah menilai, keberadaan TKA China tak bisa dilepaskan dari strategi besar Beijing untuk mengamankan rantai pasok baterai dan kendaraan listrik global.

“Indonesia sekarang berada di jantung perebutan kendali rantai pasok mineral strategis. China sangat agresif masuk ke sektor nikel Indonesia. Itu sebabnya, kontrol mereka melalui TKA, teknologi, dan investasi harus dibaca dalam kacamata geopolitik, bukan hanya bisnis,” jelasnya.

Amir juga menyoroti bagaimana kehadiran TKA dapat memperkuat dominasi teknologi dan kontrol operasional perusahaan-perusahaan China terhadap industri nikel di Indonesia. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa melemahkan posisi tawar Indonesia di pasar global.

Menurut Amir Hamzah, tindakan Sjafrie Sjamsoeddin membongkar dan memeriksa keberadaan TKA China di Morowali merupakan sinyal kuat bahwa negara mulai mengambil kembali kedaulatan sektor-sektor strategis.

Baca juga:  Politikus PDIP: Mental Kadrun yang Hina TKA China

Beberapa poin penting Amir mengungkapkan:

1. Menunjukkan bahwa keamanan ekonomi adalah bagian dari keamanan nasional

Ancaman tidak lagi hanya berbentuk militer, tetapi juga ekonomi dan demografi.

2. Mengirim pesan ke investor asing bahwa Indonesia bukan negara yang bisa dipermainkan

Penegakan aturan ketenagakerjaan dan keamanan harus menjadi standar, bukan pengecualian.

3. Mengembalikan rasa keadilan bagi masyarakat lokal

Aksi Sjafrie menunjukkan keberpihakan pada tenaga kerja dalam negeri.

4. Memberi tekanan politik dan diplomatik ke China

Bahwa hubungan kerja sama tidak bisa berjalan tanpa menghormati kedaulatan Indonesia.

Amir Hamzah memberikan beberapa rekomendasi agar langkah ini tidak berhenti sebagai simbol:

-Audit total jumlah TKA China di seluruh Indonesia, terutama yang berada di proyek strategis.

-Screening intelijen terhadap TKA, termasuk latar belakang dan aktivitas mereka di lapangan.

-Meningkatkan kapasitas tenaga kerja lokal agar tidak bergantung pada tenaga asing.

-Memastikan seluruh perusahaan asing tunduk pada aturan ketenagakerjaan Indonesia.

-Membangun sistem pengawasan berkelanjutan di kawasan industri strategis.

Amir Hamzah menilai langkah Sjafrie Sjamsoeddin tidak hanya tepat, tetapi krusial. Dalam dunia geopolitik dan intelijen modern, kontrol atas tenaga kerja asing di sektor strategis adalah bagian dari mempertahankan kedaulatan nasional, menjaga stabilitas sosial, dan memastikan bahwa Indonesia tidak menjadi objek penetrasi kekuatan asing.

“Ini bukan sekadar soal TKA. Ini soal kedaulatan, keamanan nasional, dan masa depan industri strategis Indonesia,” pungkas Amir.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News