Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi, menyoroti sikap Partai Demokrat yang dinilai kompak menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Whoosh.
Menurut Dian, kritik Demokrat terhadap proyek transportasi massal itu tidak berdasar dan cenderung menyudutkan pemerintah. “Demokrat sepertinya kompak soal Whoosh dan menyerang Pak Jokowi,” ujar Dian dalam keterangan persnya, Rabu (29/10).
Ia menjelaskan, publik perlu memahami bahwa proyek Whoosh, LRT, dan MRT bukan semata proyek bisnis, melainkan layanan publik.
“LRT dan MRT itu dikelola oleh badan usaha, tapi tugasnya bukan cari untung. Setiap tahun memang disubsidi karena fungsi utamanya adalah mengurai kemacetan dan beban jalan raya di Jakarta,” tegasnya.
Dian juga menegaskan tidak ada keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam isu kunjungan pihak Danantara ke China. “Pihak Danantara yang terbang ke China, bukan AHY,” ujarnya heran.
Lebih lanjut, Dian menyebut AHY posisi yang tidak jelas. “AHY lagi di In The Middle of Nowhere,” paparnya.




