Intelektual Islam, Prof Dr. Komaruddin Hidayat, menyoroti panjangnya polemik terkait ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hingga kini belum juga tuntas. Ia menyebut drama tersebut sebagai sesuatu yang sebenarnya sangat sederhana, namun justru dipertontonkan secara berlebihan.
“Masalah ijazah itu kan hal sepele. Tunjukkan dengan bangga dan sukarela. Silakan diuji di laboratorium,” ujar Komaruddin dalam pernyataannya, Kamis (9/10/2025).
Menurutnya, seharusnya persoalan seperti ini bisa segera diselesaikan dengan keterbukaan dan itikad baik. Namun kenyataannya, isu ijazah Jokowi terus bergulir dan memantik perdebatan panjang di ruang publik.
“Saya rasa hanya di Indonesia ijazah seorang presiden dipermasalahkan. Dan ini sudah berjalan berbulan-bulan, bahkan lebih dari setahun,” ucapnya dengan nada heran.
Komaruddin menilai, ada kemungkinan drama ini bukan sekadar perdebatan administratif, tetapi menyimpan kepentingan tersembunyi. “Saya sendiri tidak tahu agenda apa, drama apa yang tengah dipertontonkan di balik drama ijazah ini. Pasti di belakangnya ada agenda-agenda tertentu yang tidak terlihat di permukaan,” katanya.
Ia pun mengingatkan bahwa jika persoalan sederhana seperti kejelasan ijazah saja membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan, maka hal itu menunjukkan lemahnya sistem hukum dan birokrasi di negeri ini.
“Kalau masalah yang sepele saja membutuhkan waktu lama, bagaimana kita akan menuntut penyelesaian korupsi yang jumlahnya triliunan, melibatkan banyak aktor, institusi, dan modus pencucian uang lintas negara?” tegasnya.
Komaruddin menekankan pentingnya ketegasan pemerintah dan aparat hukum dalam menangani segala bentuk penyimpangan, bukan hanya isu politis yang menguras energi publik.
“Penyelesaian berbagai penyimpangan hukum, termasuk korupsi, hendaknya dilakukan dengan segera dan transparan. Negara harus memberi contoh soal kejujuran dan keterbukaan,” tutup Komaruddin.